Peran Teknologi Pembelajaran dalam Pengembangan SDM

Sabtu, 29 November 2014 tepat pukul 08.00 WIB, bertempat di Aula Abdullah Sigit acara Seminar Nasional Teknologi Pembelajaran UNY resmi dimulai. Acara yang bertema “Peran Teknologi Pembelajaran dalam Pengembangan dan Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia di Era Global” ini, dihadiri oleh 160 peserta dan 30 pemakalah dari berbagai daerah di Indonesia. Acara yang dibuka oleh Direktur Pascasarjana UNY, Bapak Prof. Dr. Zuhdan K. Prasetyo, M. Ed., ini dihadiri oleh jajaran dosen dan tamu undangan. Penyampaian seminar sebagai acara inti, diisi oleh 4 pembicara yakni Prof. Atwi Suparman (Guru Besar Universitas Terbuka), Dr. Gatot Hari Priyowirjanto (Direktur SEAMOLEC), Prof. Dr. Punaji Setyosari, dan Herman Dwi Surjono, Ph. D. (Pakar Teknologi Pembelajaran UNY).

Pada sesi diskusi pertama, disampaikan dua materi sekaligus oleh Prof. Atwi dan Dr. Gatot dalam satu panel yang dipimpin oleh moderator, Dr. Ali Muhtadi, M. Pd. Dalam presentasinya, Bapak Atwi menyampaikan bahwa SDM Indonesia mampu berkembang dan maju melalui jalan pendidikan yang knowledge-based society. Masyarakat perlu memiliki pengetahuan untuk bisa hidup dan fokus pendidikan Indonesia seharusnya mampu menanamkan nilai-nilai Pancasila, sehingga Indonesia dapat menjadi bangsa yang maju dan berdaya saing. Pendidikan, tetap tidak terlepas dari peran guru. Guru diibaratkan sebagai ‘arsitek’ pembelajaran yang mampu merancang, memilih, mengelola, melaksanakan dan mengevaluasi proses pembelajarannya sendiri. Dalam mendesain pembelajaran, Prof. Atwi menekankan pada desain instruksional yang link and match dengan kebutuhan masyarakat.

Presentasi pemateri kedua yaitu, Dr. Gatot Hari Priyowirjanto. Sebagai praktisi e-learning, beliau menyampaikan pemanfaatan sumber-sumber teknologi untuk mendukung proses pembelajaran di abad 21. Pembelajaran di abad 21 atau dapat disebut sebagai digital native memerlukan proses pembelajaran yang kolaboratif antara teknologi dan pendidikan. Penggunaan teknologi dipandang mampu menarik perhatian siswa dan  mampu menyajikan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien.

Dalam materinya, Dr. Gatot menyampaikan bahwa telah ada 363 Virtual Class, 79 Digital Books, 20 Visual Simulation yang dapat diakses dan dimanfaatkan di seamarket.seamolec.org yang saat ini sudah terdaftar 1.624 partisipan di 39 lokasi di seluruh Indonesia. Beliau menekankan bahwa keberadaan teknologi sebagai sebuah ‘tren pasar’ yang apabila dimanfaatkan akan membuat transfer ide dan knowledge menjadi lebih efektif. Selain itu, menurut Dr. Gatot pembelajaran yang efektif salah satunya dan merupakan model yang dianggap paling sesuai untuk iklim pembelajaran di Indonesia adalah blended learning yang memadukan proses pembelajaran tatap muka dengan e-learning.

Diskusi sesi kedua dipimpin oleh Estu Miarso, M. Pd. selaku moderator, serta pembicara yang terdiri dari Prof. Dr. Punadji Setyosary, M. Ed, guru besar Teknologi Pembelajaran dari Universitas Negeri Malang dan Herman Dwi Surjono, Ph.D., pakar multimedia pembelajaran dari Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta. Dalam paparan yang berjudul “Peran Teknologi Pembelajaran dalam Pengembangan, Pemanfaatan, Pengelolaan Sumber dan Fasilitas Belajar di Era Global”, Prof. Dr. Punadji Setyosary, M. Ed menyampaikan bahwa perkembangan dan kecepatan arus teknologi informasi tidak bisa dihindari.

Perkembangan teknologi informasi telah memasuki era baru yaitu era digital, karena itulah kehadiran Teknologi Pembelajaran dalam bidang pendidikan menjadi sangat urgen. Teknologi Pembelajaran sebagai bagian integral dalam sistem pendidikan telah memberikan kontribusinya dalam upaya membantu memudahkan belajar dan meningkatkan unjuk kerja pebelajar. Teknologi Pembelajaran memungkinkan menjalankan satu atau lebih fungsi-fungsinya yaitu sebagai (1) presentasi, (2) interaksi, (3) dialog, serta (4) kegiatan yang menghasilkan sesuatu.

Herman Dwi Surjono, Ph.D., dalam paparan yang berjudul “Pemanfaatan Sumber Belajar Online/Digital” menjelaskan bahwa sumber belajar digital merupakan segala sesuatu dalam format digital yang dapat dimanfaatkan oleh guru dan siswa untuk tujuan pembelajaran. Dalam memilih sumber belajar digital harus relevan, tepat, akurat, serta secara teknik dapat diakses oleh siswa. Macam-macam sumber belajar digital yaitu terdiri dari CD pembelajaran dan multimedia pembelajaran yang merupakan sumber belajar digital berbasis komputer. Sedangkan sumber belajar digital berbasis web yaitu edmodo, wikis, blogs, moodle, dll. Meskipun sumber belajar digital banyak tersedia secara online, namun guru perlu memilih dan memanfaatkannya dengan tepat.

Setelah acara seminar ini selasai lalu dilanjutkan diskusi oleh beberapa peserta yang mendaftarkan diri sebagai pemakalah. Pemakalah secara bergiliran memaparkan hasil kajianya masing-masing lalu dilanjutkan dengan sesi diskusi. Seminar ini dihadiri oleh 160 orang sebagai peserta dan 28 orang sebagai pemakalah. (Fitria & Sella)

foto

foto2